Welcome to my blog! Let's talk and share about Anime, J-Pop, Game, etc! Don't forget to leave your comment or share my post! Enjoy it ~(^o^~)(~^o^)~

6/30/2011

New Games In #IndOtaku

Halo~~ Ichiiserenade kembali! 8DDD Hey para anggota #IndOtaku! Kalian sudah penasaran kan permainan baru-nya #IndOtaku kayak apa? 8DDD Nih aku beri sedikit contoh ya!
Peraturannya cukup mudah kok! 8D
1. Alat yang digunakan cukup bola pingpong saja.

Permainannya adalah:
1. Permainan pertama: Kita memantulkan bola pingpong, setelah itu, cara menangkapnya adalah dengan cara berputar 180 derajat dan menangkap bola pingpong yang tadi terlempar ke atas karena pantulan yang kamu lakukan tadi.

2. Kita duduk membentuk lingkaran, lalu kita berikan bola pingpong ke siapapun yang mau memulai permainan, lalu pantul-pantulkan bola pingpong itu ke arah temanmu dengan iringan lagu, dan pemantulannya harus sesuai dengan irama, makanya, gunakan telinga kalian baik-baik! Dan jika kamu gagal menangkap bola pingpong yang dipantulkan teman-temanmu, yang gagal menangkap harus menyiapkan lagu J-Pop atau Anime dan kau yang memulai memantulkan bolanya ke arah teman sebelahmu sesuai jalur dan sesuai irama lagunya. Makin cepat irama lagu, memantulkannya juga harus sesuai irama cepat lagu tsb.

Ya, memang sih permainan pertama membutuhkan konsentrasi dan permainan kedua membutuhkan pendengaran, kecepatan, dan ketanggapan. Tapi permainan ini asyik sekali kok #IndOtaku! Jadi, jika ada gathering #IndOtaku atau apapun, mari kita coba memainkannya! Asyik lho! 8D Dan selamat mencoba ya, para member #IndOtaku! Saya pamit! Jika tidak mengerti maksudnya, silahkan tanya! 8D *wuuuzz* /menghilang

The Promise

“Aku janji, ketika aku pulang dari Inggris, aku akan menikahimu…”

GABRUK! Oh? Ternyata hanya mimpi. Tapi kenapa cara bangunnya harus jatuh dari tempat tidur sih? Kurang keren deh! Ah, halo! Namaku Ichi, umurku 24 tahun dan pekerjaanku adalah sebagai pelayan di sebuah café yang semua pelayannya adalah perempuan. Ya, bisa dibilang sih sebagai maid, tapi kami lebih suka dianggap pelayan biasa! Pemilik café tempat kubekerja adalah seorang pemuda yang berasal dari Inggris yang berambut pirang, wajahnya juga tampan, tapi menurutku sih lebih tampan kakaknya dibanding dia…

Hari itu juga aku harus segera bersiap-siap bekerja ke café, bayarannya sih tidak seberapa, tapi kalau kita bekerja dengan keras, maka akan diberi bonus. Segeralah aku mandi, ganti baju, dan langsung pergi ke café. Sesampainya di sana…

“Selamat pagi, Ichi-chan!”, sapa si pemilik café itu dengan senyumannya yang ramah.

“Selamat pagi, Elraid! Mana yang lain?”

“Entahlah, mereka belum datang jam segini…”

“Aku terlalu pagi ya? Ya sudahlah, aku bantu persiapan buka ya!”, segeralah aku menaruh tas di loker dan segera membantu Elfraid, sang pemilik café membantu bersih-bersih dan semacamnya. Sudah pukul 8 pagi, tetapi tetap saja yang lain belum datang. Apa mereka bangun kesiangan missal ya? Ah, nggak mungkin. Terjebak macet juga bisa!

“Apa mereka tidak datang ya…?”, tanya Elfraid kepadaku yang saat itu sedang melihat-lihat jalanan dari kaca café. “Apa?! Mana mungkin! Ini bukan hari libur kan?!”, jawabku dengan nada kesal. Lalu Elfraid mengambil kursi dan duduk di kursi itu bersebelahan denganku. “Oh, iya… Kakakku akan kembali ke Inggris dalam waktu dekat ini, kau sudah tahu?”. Mendengar kata-kata Elfraid barusan membuatku terkejut. Kenapa dia tidak bilang kepadaku sebelumnya? Lalu Elfraid menghela nafas dan berkata, “Pasti kakak tidak bicara padamu, karena takut kamu melarang atau bagaimana…”. “Eh? Aku nggak bakal melarangnya kembali kok! Tapi…”, aku menunduk sedih mendengar berita itu. “Katanya, dia akan tinggal di sana selama 1 tahun.”, kata Elfraid. Apa? 1 tahun? Lama sekali!

“Aku tahu kamu menyukai kakakku, tapi ya terpaksa juga kakakku harus meninggalkanmu karena ada urusan penting… Maaf ya, Ichi-chan!”, kata Elfraid sambil tersenyum ke arahku. Ya, perkataan Elfraid benar, aku sangat menyukai kakaknya dan kakaknya juga menyukaiku. Itu sejak kami lulus SMA, kami saling tertarik satu sama lain. Tapi kenapa dia harus meninggalkanku tanpa bilang-bilang? Jahat sekali…

Tiba-tiba pintu terbuka dan masuklah seorang pemuda berambut perak, memakai jaket bulu, dan bermata hijau emerald. Ia memandang Elfraid dan aku yang sedang melihat ke luar. “Aku datang…”, katanya dengan suara berat. “Ah! Kakak! Selamat datang!”, Elfraid menyahutnya dengan senyuman yang menjadi ciri khasnya. Aku hanya memandang lelaki itu dengan kesal lalu mendekatinya. “Kenapa kamu nggak mau cerita kamu bakal ke Inggris? Kau mau meninggalkanku dengan cara seperti itu? Sadis sekali…”, kataku dengan kesal. “… Kau tahu dari siapa?”, tanya laki-laki itu. “Siapa lagi kalau bukan dari adikmu! Adik kembarmu! Sadis sekali kau…”, jawabku masih dengan nada kesal. “Maaf…”

“Nada maafmu kutolak! Sepertinya kau tidak ikhlas bilang maaf…”

“Apa maksudmu?”

“Ya begitulah!”

“Kau menyebalkan… Ichi…”

Kami memang sering bertengkar karena hal sepele saja, aku benci sifatnya kepadaku, dingin sekali… Walaupun dia selalu berkata dengan dingin, tapi aku tetap menyukainya, itulah cirri khasnya. “Kakak! Ichi-chan! Sudahlah… Sepertinya aku harus menutup café ini, kalian cepatlah pulang!”, kata Elfraid lalu buru-buru menutup café itu. Aku dan lelaki dingin yang bernama Seirryon itu keluar dari café. Aku menatap wajah Seirryon. Wajahnya memang keren dan pandangannya dingin sekali… Tapi aku bingung di satu hal, yaitu rambut. Bagaimana Elfraid dan Seirryon yang ternyata kembar itu bisa beda rambut? Mungkin karena Seirryon tidak terlalu suka rambut pirang aslinya, di cat mungkin… Ah, tapi entahlah, itu maish sebuah misteri (?).

“Apa lihat-lihat?”

“Ah, enggak, aku hanya berpikir, kalian dilahirkan kembar, tapi kenapa beda warna rambut?”

“Kenapa memangnya? Protes?”

Ukh… Itulah jawaban yang terlontar dari mulutnya, jawaban yang ketus sekali. Lalu tiba-tiba Elfraid muncul dari belajang dan mengagetkanku dan Seirryon sambil berkata, “Ayo jalan-jalan! Jarang-jarang nih!”. Jalan-jalan?! Waaahhhh asyik sekali! Lalu aku menyetujuinya dan akhirnya kami jalan-jalan. Sebenarnya Seirryon tidak mau ikut, tapi karena paksaan adik kembarnya, ya sudah. Kami jalan-jalan ke sebuah taman. Lalu kami duduk-duduk di air mancur taman. “Ah, aku beli makanan dulu ya!”, kata Elfraid lalu pergi meninggalkan kami berdua. Suasana berubah menjadi sepi. Hanya ada aku dan Seirryon di air mancur itu. Aku harus bicara apa ya? “Ichi… Sebenarnya, aku tidak rela meninggalkanmu, tapi ini urusan keluarga, jaid aku tidak bisa membawamu ke sana.”, kata Seirryon yang tiba-tiba berbicara kepadaku. “Oh, nggak apa-apa kok, kita masih bisa telpon kan?”, tanyaku sambil memandang wajah Seirryon yang selalu berekspresi sama itu. “Entahlah, aku tidak tahu…”, jawabnya sambil menunduk. Aku bingung, jarang-jarang sekali Seirryon seperti itu. Apa mungkin dia tidak tega? Entahlah… Beberapa saat kemudian, datangnya Elfraid sambil membawa 1 mangkuk berisi 9 takoyaki yang diparuti keju dan diberi susu. “Maaf lama ya!”, katanya dengan kegirangan lalu mengajak kami makan bersama. Kami pergi lama sekali sampai-sampai matahari mulai tenggelam. Kami pun mengunjungi sebuah pantai dan menikmati sunset. “Ah, indah sekali ya! Jarang-jarang kita bisa seperti ini! Ini terakhir kita bertiga menikmati sunset, karena kakak akan pergi besok.. Ups!”

“Elfraid!”

“Eh? Besok?!”, aku terkejut mendengar perkataan Elfraid yang tidak sengaja dia ucapkan. Lalu aku melirik ke arah Seirryon, tampangnya menunjukkan tampang kesal dengan adiknya yang keceplosan bicara itu. “M-maaf kak! Aku nggak sengaja! Sungguh!”, kata Elfraid ketakutan melihat ekspresi kakaknya itu. “Iyon… Kukira lusa kau akan pergi, ternyata…”, “Maaf Ichi…”. Aku tahu maksud ekspresinya di taman tadi siang, dia benar-benar telah melakukan kesalahan. Ah, matahari sudah tergantikan oleh bulan, sekarang saatnya pulang.

“Aku janji, ketika aku pulang dari Inggris, aku akan menikahimu…”

Lagi-lagi aku bermimpi yang sama tentang Seirryon. Dengan cepat aku bangun dan melirik handphone yang ada di meja sebelah kasurku. Ada sms dari Elfraid!

‘Ichi! Kakakku sudah tidak ada di rumah lagi, aku tidak tahu kenapa dia pergi ke bandara secepat ini, katanya dia akan terbang ke Inggris pukul 10.00 pagi, tapi dari sekarang dia sudah tidak ada di rumah! Tolong kamu cek ke bandara ya! Aku tidak bisa pergi sekarang, ada urusan penting!’

Apa?! Dengan segera aku mandi dang anti baju, lalu pergi menuju bandara. Di bandara, aku mencari-cari Seirryon di sekitar tempat check in. Aku mengira Seirryon telah berbohong mengenai jadwal penerbangannya, lalu dia sudah pergi ke Inggris. Tapi ketika aku melihat jadwal penerbangan. Pesawat X terbang jam 10.00 pagi ke Inggris. Ternyata dia tidak berbohong tapi, ke mana dia pergi?! Aku terus menunggu Seirryon hingga datang. Menunggu sambil duduk di dekat sebuah pillar. Ke mana Seirryon? Aku hamper tertidur saat itu, lalu tiba-tiba, dihadapanku, muncullah Seirryon sambil membawa kopernya. “Sei-kun!!! Kamu..”

“Kenapa kau di sini? Pantas saja aku mengunjungi rumahmu tidak ada orang…”

“Eh? Kau mengunjungi rumahku?”

“Iya, tadi pagi-pagi aku pergi dari rumah untuk mengunjungimu.”

Ternyata, kukira Seirryon pergi ke mana, ternyata ke rumahku, tapi kan pagi tadi aku pergi ke bandara langsung. “Aku… Pamit.”, kata Seirryon kepadaku. “Sei… I-iya…”, aku tidak bisa menahan air mata yang sudah mengalir di pipiku. Sambil melihat Seirryon pergi ke tempat check in, aku menangis. Kenapa aku menangis? Nggak perlu! 1 tahun lagi akan kembali kok! Iya! 1 tahun lagi. Setelah Seirryon masuk, aku pergi untuk kembali pulang, tapi tiba-tiba.

“Aku janji… Ketika aku pulang dari Inggris, aku akan menikahimu…”, kata Seirryon sambil memelukku dengan erat. Lagi-lagi aku menangis, apa-apaan sih… Tapi, baiklah, aku terima…

1 tahun sudah berlalu, aku terus menunggu Seirryon datang ke café tempat kerjaku. Kali ini semua pegawai datang dan mulai bekerja dengan baik. “Ichi-chan, tidak baik bengong begitu di depan kaca.”, kata Elfraid mengagetkanku. Aku hanya tertawa saat itu. Saat café hendak tutup, tiba-tiba…

“Tunggu… Aku pesan!”

“Pesan a… Seirryon?!”

“Aku pesan seorang gadis yang menjadi pegawai di café ini, dan dia bernama… Ichi… Karena setahun lalu aku sudah berjanji kepadanya, bahwa aku akan menikahinya…”, kata Seirryon sambil tersenyum kecil ke arahku.


Ini adalah cerita lepas keduaku, lebih abal memang dari yang pertama. Tapi ya, tak apalah, dan mohon maaf jika ada kesalahan ketik atau semacamnya,

Arti Pertemanan

Suatu malam yang dingin, di suatu kota yang bercahaya remang-remang dan dipenuh banyak orang yang lalu lalang di jalan utama, berjalanlah seorang gadis kecil berambut hijau emerald dan bermata biru lautan sambil membawa sebuah kotak yang berisi 4 buah roti selai dan minuman hangat yang sudah dikemas rapi. Ia berjalan menuju sebuah rumah tua yang seperti tidak terurus lagi. Dibukanya pintu rumah itu dan terlihat seorang wanita yang lemah tak berdaya berbaring di sebuah tempat tidur yang sudah lapuk. Gadis kecil itu menghampiri wanita tua itu dan meletakkan kotak yang ia bawa dan berkata, “Ibu, ini ada sedikit makanan buat Ibu.”

Sang Ibu menjawab dengan suara lirih, “Terima kasih ya… Rachel…”. Dengan wajah bersedih, Rachel (gadis kecil tadi) duduk di sebelah Ibunya yang terbatuk-batuk. “Ibu, cepat sembuh ya… Aku ingin Ibu bisa menemaniku bermain lagi… Aku tidak memiliki teman di kota ini…”, kata Rachel sambil mencoba menahan air matanya yang menetes perlahan itu. Dengan pelan-pelan, Ibunya membelai rambut Rachel yang halus itu dengan belaian lembutnya sambil berkata, “Iya sayang… Ibu sebentar lagi akan sembuh kok…”. “Selalu saja… Selalu saja Ibu berkata seperti itu padaku, tapi… Ibu tidak lekas sembuh juga!”, sahut Rachel yang tak tahan menahan air matanya itu. Ibunya merasa kasihan melihat Rachel menangis. “Rachel, inilah takdir kita… Takdir yang tidak bisa diubah oleh kita, takdir yang dijalankan langsung oleh Tuhan…”, kata Ibunya dengan pelan sambil terbatuk-batuk.

Sudah lama Rachel ada di rumah yang tak terurus itu. Lalu Rachel memutuskan untuk pulang dan berpamitan kepada Ibunya, “Jaga kondisimu ya, Bu! Besok aku akan mengunjungi Ibu lagi!”.

Keesokan harinya, kesehatan Ibu Rachel semakin memburuk. Rachel kebingungan melihat Ibunya yang bertambah parah penyakitnya. Ia tak punya uang untuk membawa Ibunya ke dokter, karena biaya dokter itu mahal. Rachel hanya bisa berdoa kepada Tuhan, agar Ibunya diberikan kesembuhan secara total dan bisa bermain lagi. Tapi, doa yang dipanjatkan Rachel tidak terpenuhi. Beberapa hari kemudian, Rachel kehilangan satu-satunya Ibu yang Ia miliki. Sekarang Ia tak memiliki seorang pun. Setiap malam, ketika salju turun, Rachel selalu menangis di sebuah taman kota yang banyak dilalui orang-orang. Ia menangis sambil menyebut Ibunya.

Dan suatu saat, Rachel melakukan hal seperti biasanya di taman kota. Tiba-tiba datanglah seorang pemuda menghampiri Rachel dan bertanya, “Kenapa?”

“Jangan dekati aku… Kumohon…”

“Kenapa kau berkata begitu, sepertinya kau kesepian, mana Ibu dan Ayahmu?”

“… Mereka sudah tidak ada… Jadi biarkan aku sendiri!”

“Ini sudah malam, seorang gadis tidak boleh sendirian di malam hari…”. Karena pemuda itu tidak mau menjauh, Ia membentaknya, “PERGILAH! AKU INGIN SENDIRI!!!”. Sambil menangis Ia berlari menuju air mancur di tengah taman kota. Lalu pemuda itu mengikutinya. Sesampainya di air mancur taman kota, Rachel menangis di sana. “Oh, aku tahu… Kau kesepian karena tidak punya siapa-siapa kan?”, Tanya pemuda itu lalu mendekati Rachel. Rachel lalu mengusap air matanya dan memandang sinis pemuda tadi. “Kau tidak punya teman?”, Tanya pemuda itu lagi.

“Nggak…”

“Kenapa tidak pergi cari teman?”

“Nggak mau…”

Lalu si pemuda tadi mengusap-usap kepala Rachel dan berkata, “Dengarkan aku… Dalam hidup ini, kita tidak bisa hidup sendirian, karena manusia… Selalu membutuhkan orang lain. Tidak ada manusia di dunia ini, hidup tanpa ada siapapun, pasti mereka membutuhkan teman untuk diajak berkomunikasi atau semacamnya… Jadi, carilah teman sebanyak-banyaknya… Dan kau harus memahami arti berteman yang sesungguhnya…”

Lalu pemuda itu meninggalkan Rachel sendirian. Rachel pun akhirnya menyadari dan berteriak ke pemuda itu, “TERIMA KASIH, KAKAK RAMBUT PERAK!”.

Berbulan-bulan lamanya, semenjak kejadian bertemu dengan pemuda itu, Rachel jadi mencoba memiliki banyak teman. Sekarang dia tidak kesepian lagi. Dia selalu bermain bersama teman-teman barunya, kini Ia sudah melupakan kesedihannya, walaupun Ia melupakan kesedihannya, Ia tetap rajin datang ke makan Ayah dan Ibunya.

‘Ayah, Ibu… Sekarang aku memiliki banyak teman! Mereka baik padaku dan peduli padaku! Mereka juga suka mengajakku bermain bersama! Ini berkat kakak rambut perak yang pernah aku temua berbulan-bulan yang lalu! Ia menyadariku akan suatu hal yang pening di dunia ini… Berteman! Ya, sekarang aku tahu arti sebenarnya… Jika tidak ada teman di dunia ini, pasti akan merasa kesepian! Dan teman adalah orang yang percaya, peduli, dan orang yang dapat menghilangkan rasa kesepian dan kepedihanku…’


Terima kasih sudah membaca cerita lepas buatanku ini ya, sebelumnya sih aku berpikir, aku bakal mau membuat cerita yang bagaimana gara-gara bosan dengan modem sial ini --" koneksinya parah banget! Akhirnya aku memutuskan untuk membuat cerita tentang "Arti Pertemanan". Ini bukan fan fiction, tapi benar-benar cerita buatan sendiri 100% asli! Jadi, makasih sudah membaca, dan mohon komentar mengenai cerita ini ya! Dan maaf jika ada yang salah ketik (maklum, aku kalo ngetik cepet banget). Terima kasih sebelumnya ya! Maaf jika ada yang salah!

By. Ichiiserenade

6/29/2011

Hey! Say! JUMP OVER PV making

CIAT!!!!!
/ditabrakmobil /kelindestruk /mati /salah

Kembali lagi pada ichi di sini (=w=)/ Aku bakal bawain kalian kalian berita baru lagu buat JUMPers sekaliaaan~~♥ /dihajar
Ini ceritanya adalah... OVER PV MAKING! /jejejejeeeng /sfxnyajelek
Sudah ada lho~~~ Kalian kalau mau download silahkan kunjungi di bawah ini!

Part 1 : http://www.mediafire.com/?4ky3bv1vvadvaz8
Part 2 : http://www.mediafire.com/?3hwt5cv263i5j26

Aku kasih tau passwordnya!
Pass : nycyumamejump

SELAMAT HARI NATAL! /SALAH SELAMAT MENDOWNLOAD YAW! (>W<)/ SEKIAN!

6/27/2011

Hey! Say! JUMP OVER and Ai-ing AIshiteru PV

Minna~ Apa kabar semuanya? Sehat kan ya liburan gini! Kalo sakit nggak asik lu! -_-" /salah /abaikan

Ada kabar bagus nih buat JUMPers sekalian! Bawa kabar ini saya! /teruskenapa Ini adalah kabar tentang PV yang baru-baru saja muncul! Eh, dipublikasikan (??) JUMPers pasti tahu kan lagu mereka yang judulnya OVER?! Ya, PV yang baru aja muncul itu (saya juga lupa tepatnya tanggal berapa dimunculinnya) adalah OVER! /waiwaiwaiwai Kalian mau tahu link buat download? Saya sediakan ini~ /tebarbunga

> Link untuk download "OVER PV" : http://www.youtube.com/watch?v=DxTWL1vMh98

Dan sekarang juga, kalian JUMPers masih inget kan lagu Ai-ing Aishiteru? Kalau inget, PV-nya juga udah keluar /telatbangetbro /maafkandaku nih aku kasih juga~ /tebarbungakuburan /woy

> Link untuk download "Ai-ing Aishiteru PV" : http://www.mediafire.com/?kkjo1s229ib72qx#2

Yap! Itulah kabar gembira dari saya, Ichi yang ichibannya Yuto(ng) Nakajima /digebukfanslainnya dan sekian! Selamat menikmati~ :D

6/25/2011

This Is By Me! :) Part 2

Bonjour! This is ichiiserenade dechuu~♥ /dihajarwarga Oke! Ini adalah gambarku selanjutnya, masih sama menggunakan Paint Tool SAI! Tapi belum diwarnai juga sih... Ya itu masalahnya, masalah utama... BINGUNG WARNANYA APA... MWAHAHHAH~~~♥ /salahemot
"Itu cowok ya?". Ya ampun, memang sih mirip cowok, tapi ini cewek! Banyak yang bilang begitu, aduh~ Lihat dong yang benar! Pasti pada ngomongnya "Itu cewek" bukan "Itu cowok" --"
Setan cewek ini.... Sebenernya ini hasil karya pertama tapi yang aku upload duluan malah yang hasil karya terakhir, tak apalah! /DUAGH! /dibuang
Seperti biasa, I need your comment about this picture! Thanks! >o<

This Is By Me! :) Part 1

Ini adalah gambar yang aku buat menggunakan Paint Tool SAI, dan rencananya akan aku warnai dengan Adobe Photoshop, tapi.... I CAN'T MAKE THE SHADOWS!!!! QAQ HOW POOR ME... :( Bisa sih bisa, tapi aku bingung letakinnya di mana? Dan aku juga masih bingung soal warna bajunya! Kalo rambut sih warna ungu muda ungu muda gitu... Ya, gampang deh! /gubrak
Banyak yang bertanya kenapa gambar ini, sayapnya cuma ada satu. Bukan karena aku lupa gambar sayap satunya loh -_-" tapi ini emang aku buat jadi Half-Angel gitu. Gambarku abal banget yah? Q_Q" Itu masih coba-coba aja, lain kali akan kubuat lebih bagus! TT^TT Go Fight! Oke, sekian dari saya dan... I need comment about this picture and... Thank you for visited this blog! Bye~! :)

~ ichiiserenade (The Author) ~

6/10/2011

The Sleeping Beauty ~ La Corda D'Oro Version~

Author: @ichiiserenade
Genre: Romantic, Drama, Jayus

Pada suatu saat di negeri dongeng, ada sebuah kerajaan tanpa nama (karena saya nggak tahu namanya) yang makmur, adil, sejahtera, umum, bebas... (Luberjurdil? Okeh! PKn! Abaikan!).
Suatu hari, sang raja yang bernama Raja Stephen alias Raja Kanazawa dan Ratu Amou sedang nge-teh sariwangi di teras. "Ini teh susu!", kata Raja Kanazawa nggak jelas tiba-tiba tunjuk-tunjuk gelas tehnya. "Woy! Apaan sih lu gaje banget! Gue tau itu teh, emang gue goblok?", kata Amou sambil marah-marah karena dia nggak suka suaminya aneh-aneh seperti itu. "Yaelah, marah deh... Bukan itu maksudku! Aku lagi coba-coba bikin kalimat buat iklan sariwangi besok, gue dikejar deadline ini!", kata Raja Kanazawa sambil melihat jam pada iPhone terbarunya. Ratu Amou melirik iPhone Raja Kanazawa. "Wuiih! Canggih lu sekarang pake iPhone! Gue aja masih pake Android nih!", kata Ratu Amou sambil menunjukkan hape Xperia miliknya. "Halaah~ Nggak modis lu! Sekarang tuh semua pake iPhone!", pamer Raja Kanazawa sambil memainkan iPhone-nya. "Biarin! Toh masih banyak yang pake Android gituu!", bantah Ratu Amou nggak mau kalah. "Iya sih, sekarang yang nggak modis tuh ya, hape Touch Screen!", kata Raja Kanazawa dengan tenangnya sambil memainkan hapenya. Mendengar apa yang Raja Kanazawa bilang, tiba-tiba sang Pangeran Philip alias Pangeran Ryotarou melempar sepatunya ke arah Raja Kanazawa, dan ini seharusnya tidak ada di naskah! "WOY! MAKSUD LU APAAN NIH NGEJEK HAPE GUE? NGGAK JAMAN GITU?!", teriak Pangeran Ryotarou yang membela hape Touch Screen-nya itu. "Ape lu bocah? Ini jadi Out of Scenario kan!", kata Raja Kanazawa nggak mau kalah dari Ryotarou. WOY! PERHATIKAN SKENARIO WOY! INI SEKARANG TENTANG APA?! Ehem... Maaf ya! Lanjut!
"Eh, kita belum punya anak kan?", tanya Raja Kanazawa kepada Amou.
"Belum, kenapa? Wajahmu menunjukkan wajah mesum..", jawab Ratu Amou.
"Eh! Bikin yuk!", ajak Raja Kanazawa dengan semangatnya. "Tapi aku harus minum pil KB Andalanku sebelum kita ngobrol serius!", ujar Ratu Amou sambil meminum tehnya kembali. "Tapi kan masih bisa...?", "Bisalah! Begitu berhenti, langsung DUNG!", kata Ratu Amou yang nyambung-nyambung ke iklan (?) /abaikan.
Beberapa bulan kemudian (agak lama..), mereka berdua dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Esa seorang bayi perempuan yang diberi nama Aurora (alias Kahoko). Mereka sangat senang akhirnya bisa memiliki keturunan, untuk itu mereka merayakan sebuah pesta besar di istana untuk menyambut kedatangan putri pertama mereka. Tak lupa juga Raja Kanazawa mengundang teman akrabnya, yaitu Hiha... Ups... Raja Hubert (alias Hihara) dan anaknya, Pangeran Philip (sudah keluar tadi lempar-lempar sepatu gara-gara Kanazawa!). Dan mereka juga mengundang 3 peri yang akan memberikan sihir kepada Aurora. Yaitu, Flora (Fuyuumi), Fauna (Mori), dan Merryweather (entah kenapa di sini yang terpilih adalah Shimizu). Dimulailah ritual 3 peri itu.
Peri pertama adalah Flora, Ia pun mengayunkan tongkat sihirnya dan mengucapkan mantra, "Jadilah orang yang berguna!". Peri kedua adalah Fauna, "Giliranku! Jadilah orang yang cantik dan genit!". Yang terakhir adalah si peri lamban... Merryweather. Ia mengayunkan tongkat sihirnya dengan pelan, pelan, pelan, dan pelan... Sebelum Merryweather mengucapkan mantranya, datanglah sang peri jahat yang bernama Maleficent (Yunoki)! Ia merasa geram karena dia tidak diundang ke pesta tersebut, dan akhirnya Ia dengan ikhlas memberikan sumbangan mantra untuk Aurora, "Karena kalian tidak mengundangku, pada saat matahari terbenam dan ketika usianya mencapai 16 tahun, ujung jarinya akan tertusuk oleh jarum dan mati!", kata Maleficent lalu segera menghilang setelah mengucapkan mantranya. Oh, tidak! Ini mimpi buruk! Tapi... "Masih ada aku....", kata Merryweather, "Hanya cinta yang tuluslah yang bisa membangunkannya dari tidur panjangnya..."
Bertahun-tahun, berbulan-bulan, dan berhari-hari dilalui Aurora dan akhirnya ia berusia 16 tahun. Saat itu, Ia sedang berbincang-bincang dengan Ibunya (Amou). "Amo... Err.. Ibu! Bolehkah aku diajari menjahit?", tanya Aurora. "Kalau mau, ambillah jarum dan hati-hati, jangan sampai jarimu tertusuk!", jawab Ratu Amou. Lalu Aurora mengambil jarum dan tak sengaja jarinya tertusuk oleh jarum dan akhirnya Ia tertidur sekian lamanya karena mantra Maleficent.
Melihat keadaan anak satu-satunya itu, Raja Kanazawa dan Ratu Amou sangat sedih. Siapa yang bisa menolong dia agar bangun dari tidur panjangnya? Untungnya, seorang pangeran sok keren akan datang ke istana dan akan membangunkan sang putri, lalu menikahinya.
Ketika sang pangeran pergi ke istana, sesuatu menghambatnya. Sebuah semak berduri menutupi jalan menuju istana. "Apa boleh buat... Dengan ini pasti bisa...", kata pangeran sok keren itu sambil memanggil pengawalnya untuk melakukan penebangan pohon dengan gergaji dan alat-alat modern yang tidak termasuk dalam properti cerita.
beberapa saat kemudian, datanglah sang pangeran dan meminta ijin kepada Raja dan Ratu untuk membangunkan sang putri dan menikahinya. Ketika hendak mencium sang putri.... Tiba-tiba...
"KAMU SELINGKUH!", kata Pangeran Philip sambil menunjuk ke arah si pangeran sok keren (tau kan siapa di La Corda yang sok keren?). Semua terkejut melihatnya, kenapa dia keluar di episode ini?
"Aku hanya menjalankan kejadian di naskah saja...."
"Tapi! Kau menjalankan episode mencium kan?! Kau selingkuh!"
"H-hey..."
Dan akhirnya, sang pangeran sok keren tidak jadi mencium sang putri karena "suami"-nya melarangnya. Dan akhirnya sang putri Aurora terus tertidur di ranjangnya sampai akhir hayatnya. Dan cerita ini berakhir dengan tragis, tidak ada happy ending sama sekali... TAMAT!
--------------------------------------------------------------------------------------------
Characters:
- Raja Stephen : Kanazawa
- Ratu : Amou
- Raja Hubert : Hihara
- Aurora : Kahoko
- Pangeran Philip : Ryotarou
- Flora : Fuyuumi
- Fauna : Mori
- Merryweather : Shimizu
- Maleficent : Yunoki
- Pangeran sok keren : Len
----------------------------------------------------------------------------------------------

6/01/2011

Ketika Cinta Saling Memperebutkan ~ Angel Beats!

Author : @ichiiserenade
Genre: Shonen Ai, Romantic, Lebay, Fiction, Angel Beats!
NB: Saya akan membuat fanfiction mengenai Naoi dari Angel Beats yang saat itu sedang jatuh cinta dengan seseorang yang bernama Otonashi, tetapi Hinata, temannya sekaligus musuhnya (yang suka menjadi korban hipnotisan Naoi) juga ternyata menyukainya! /WTF Siapakah yang akan dipilih Naoi? Otonashi atau Hinata? Apakah akan menjadi Otonaoi atau Hinaoi? Kita lihat saja! (maaf bagi fans-fans berat naoi di Angel Beat! Jangan marah ya! Ini Cuma fanfiction kok!) ^_^


Teng! Teng! Teng! Suara bel telah berbunyi, seorang lelaki berpakaian hitam-hitam seperti orang mau layat (?) itu keluar dari ruangan tempat biasanya dia nongkrong sambil memesan es teh manis dan bubur ayam yang murah meriah itu (?). Ia berjalan sambil mengunyah permen karet yang ia beli dengan harga 1000 itu (ini soal matematika atau apa ya?). Sudah 5 bulan ia tinggal di tempat itu. Kalian tahu? (bukan, saya tempe) Yang ia tinggali bukanlah sebuah apartemen ataupun semacamnya. Ya, ia tinggal di sebuah sekolah yang berdiri megah.
Saat ia melewati depan sebuah kelas, terbukalah pintu kelas tersebut dan keluarlah seorang laki-laki yang berambut coklat agak merah (iya nggak sih?) itu sambil membawa dua buah kotak makan.
“Naoi!” teriak laki-laki itu.
Naoi segera menghentikan langkahnya dan berpaling menghadap lelaki yang memanggilnya tadi. Tiba-tiba saja dia bengong sampai-sampai wajahnya pun memerah. Lelaki tadi pun menghampiri Naoi sambil tersenyum ke arahnya dan memberi salah satu kotak makan yang ia bawa kepada Naoi.
“Naoi! Kita makan bareng yuk!”
Mendengar suaranya saja, wajah Naoi memerah seperti seorang gadis yang terpesona pada pandangan pertama. Lalu Naoi menerima kotak makan yang diberikan oleh lelaki tadi. Lalu mereka berdua pergi ke atap sekolah untuk menikmati makanan mereka. Sesampainya di atap sekolah, Naoi duduk dengan ekspresi malu-malu sambil membuka kotak makanan dari lelaki tadi. Otonashi melihat Naoi dengan sangat bingung.
“Naoi? Kulihat wajahmu memerah dari tadi, ada apa?”
“Ng... Nggak ada apa-apa!” kata Naoi sambil menggelengkan kepalanya. Suasana saat mereka makan sangat tidak mendukung. Sunyi, tak ada satupun kata yang terlontar dari mulut mereka berdua, hanya suara daun yang sedang menari ditiup angin yang sepoi-sepoi. Hap! Sebuah sosis gurita mendarat di lidah lelaki tersebut. Naoi hanya terdiam dan termenung.
“Naoi, ayo dimakan! Itu buatanku sendiri lho! Khusus buat kamu!” kata laki-laki itu sambil meluncurkan sosis guritanya lagi. Naoi tersadar dari lamunannya, ia segera memakan perbekalan yang dibuat khusus oleh Otonashi sendiri. Hap! Meluncurlah makanan itu di lidah Naoi. Ia terkejut dengan rasa makanan yang ia makan, rasa penuh cinta dan kelezatan yang tak terhingga. “Ini enak sekali Otonashi-san!”
Ya, namanya adalah Otonashi Yuzuru, teman dekat Naoi. Mereka sering makan berdua di atap dan bermain bersama, kadang juga pergi bersama-sama. Mereka kelihatan akrab sekali, sampai-sampai ada sesuatu yang membuat Naoi terpesona dengan sosok Otonashi. Naoi pun memakan perbekalan yang di bawa Otonashi dan habis tanpa menyisakan sedikit pun makanan di dalam kotak perbekalan itu. Melihat cara makan Naoi yang kelihatan rakus itu, Otonashi tertawa kecil. Naoi melihat ke arah Otonashi sambil terus memakan perbekalannya. “Dasar, kau memang suka aneh-aneh ya!” kata Otonashi sambil tersenyum kecil ke arah Naoi. Naoi memandang Otonashi dengan wajahnya yang memerah lagi. ‘Perasaan apa ini...? Barusan.... Ah, jangan-jangan....’
Tiba-tiba bel masuk berbunyi. Segeralah Otonashi mengemasi barangnya lagi. “Maaf ya, Naoi! Aku harus segera ke tempat yang lain, dadah!”
“Tunggu!! Tunggu Otonashi!! Kau...”
BLAM! Naoi terdiam dengan tampang melas. Ia pun segera melupakan hal tadi dan pergi ke ruangannya. Saat ia hendak balik, tiba-tiba...
“MINGGIR WOOOYY!!!!!”
“EEH??!!” Naoi terjatuh karena ditabrak oleh seorang laki-laki berambut biru yang sedang tergesa-gesa. Naoi segera bangun dan memasang tampang marah ke orang yang telah menabraknya. “HEY KAU! KALO LARI LIHAT-LIHAT DONG!!”. Orang tadi bangun sambil mengusap kepalanya yang merasakan sakit, “Ah! Naoi! Kebetulan kamu di sini! Bantu aku boleh?!” tanya laki-laki berambut biru tadi. “Apaan sih?! Aku adalah Tuhan di sini! Jadi aku berhak berbuat sesuatu! Aku menolak! Kau telah merusak penampilanku yang tampan ini!” teriak Naoi kesal. Laki-laki tadi hanya tertawa geli mendengar kata-kata Naoi yang sok-sokan itu. “BWAHAHAHHA?! TUHAN?! NGGAK MUNGKIN! KAMU MANUSIA SAMA SEPERTIKU! BWAHAHHA! KAMU NGI...”. Dengan cepat Naoi mengeluarkan jurus mautnya, hipnotis. Ia menghipnotis laki-laki berambut biru itu karena jengkel. “Dengar baik-baik apa yang kukatakan dan laksanakan! Kau akan menjadi tissue toilet!”
“Nggak mau! Aku nggak mau kau permainkan aku seperti tissue toilet!”
WHAT THE.... Ternyata dia sudah kebal dengan ilmu hipnotis milik Naoi! Naoi segera merapikan penampilannya dan menatap sinis laki-laki berambut biru itu. “Aku tahu, aku tahu, kau suda kebal dengan ilmu hipnotisku, Hinata!” kata Naoi kepada laki-laki tadi. Ya, laki-laki yang ia hipnotis bernama Hinata. Dia adalah musuh bebuyutan Naoi.
“Kalau sudah tahu kenapa kamu menghipnotisku?”
“Err... Itu karena.... Emm.. Umm... Ah, aku harus balik ke kelas!”, “Woy!”. Dengan cepat Hinata memegang tangan Naoi. Kembalilah wajah Naoi memerah sambil melihat Hinata. Wajah Hinata juga memerah dan dia melepaskan tangannya dari tangan Naoi. Naoi berlari meninggalkan Hinata sendirian. ‘Apa ini?! Apa ini???!! Aku... Aku bingung!’, kata Naoi dalam hatinya. Dia berlari ke arah sebuah kelas dan memasuki ruangan itu. Dia bertemu dengan T.K, seorang dancer yang hanya bisa berbahasa inggris (?). “TUHAN, AMPUNILAH DOSAKU, APA SALAHKU SAMPAI-SAMPAI KETEMU SAMA DIA?!”, teriak Naoi sambil menunjuk ke arah T.K yang sedang menari dangdut nggak jelas itu. Ketika itu juga, T.K berjalan sambil menari nggak jelas ke arah Naoi.
“Yo! What’s up, Naoi?! Yoo!!”
“Ah, aku nggak dong sama bahasamu! Kau ngomong apa sih?”
“What? You look soooooo saaadd~~~ Why???”
“.... Elu lama-lama gue bacok juga nih yeh!”
“You can’t kill me brooo~! Because I....”. Lagi-lagi, Naoi berusaha menghipnotis T.K! “DENGER KATA-KATA GUE YEH! ELU GUE HIPNOTIS JADI PENARI DANGDUT!”. Setelah itu, T.K merubah tariannya yang biasanya nge-dance banget jadi... DANGDUT! “DENGAN DEMIKIAN ELU NGGAK BISA NGOMONG ANEH-ANEH LAGI SAMA GUE!”, dengan kasarnya Naoi keluar ruangan dan menuju sebuah lapangan di sekolahan. Dia duduk termenung sambil melihat anak-anak bermain baseball. ‘Ya ampun, aku bingung antara mereka berdua... Otonashi... Hinata... Argh! Siapa yang kupilih?!’, batin Naoi dengan bingungnya. Tiba-tiba, “Lho? Naoi?”. Naoi menghadap ke arah suara tadi, ternyata Otonashi sedang membawa kumpulan bola baseball di kardus yang ia bawa. Wajah Naoi pun kembali memerah, karena malu, ia memalingkan wajahnya dari Otonashi, dan... “N-A-O-I!!!” teriak Hinata sambil memeluk Naoi dengan erat. GYAAA!!! Wajah Naoi tambah memerah. ‘A-a-a-apa ini?! Pelukan dan senyuman! A-a-aku... NGGAK NGGAK NGGAK KUAT! NGGAK NGGAK NGGAK KUAT!’, batin Naoi lalu segera ia lepaskan pelukan Hinata. “Naoi! Naoi! Kamu kenapa?! Nggak mau sama aku lagi ya?!”, tanya Hinata. Sebentar... Kenapa Hinata jadi aneh begini? Padahal tadi biasa aja? Efek hipnotis? Nggak...
“Naoi, maaf tadi aku ninggalin kamu, ada yang mau kau bicarakan?”, Otonashi menghampiri Naoi dan duduk di sebelah Naoi. Merasa nggak mau kalah dari Otonashi, Hinata juga ikut duduk di sebelah Naoi. Kini Naoi bingung, pilih yang mana ya? Otonashi? Hinata? Wajah Naoi yang semakin memerah itu pun tidak bisa menahan lagi. Tiba-tiba Naoi berdiri dan berteriak dengan kencangnya, “A-A-A-AKU SUKA O-OTONASHI!!!!!!”
WHA-WHAT THE HELL?! Otonashi terdiam dan Hinata syok sekali. Naoi akhirnya menyatakan pilihannya! “AKU SUKA OTONASHI! SUKA SEKALI!”, kata Naoi dengan teriakan kencang sekali.
“NAOI KEJAM! NAOI LEBIH PILIH OTONASHI DARIPADA AKU?!”. Sepertinya Hinata nggak terima, karena dia sudah sangat sayang sekali (?) pada Naoi dan berlari meninggalkan Naoi dengan berlari meninggalkan Naoi dan Otonashi. Otonashi kebingungan, apa yang harus ia jawab.
“Mau nggak...?”, tanya Naoi.
“.... Iya deh... Mau...”, jawab Otonashi. Akhirnya lamaran pun diterima dan dia hidup bahagia dengan Otonashi (?). Bagaimana dengan Hinata? Akhirnya Hinata terpesona dengan tarian T.K dan akhirnya jadilah HinaTK (????) /apa ini?! /abal banget nih ffn! /nggak cocok pairingnya woy!
THE END BOLEH~ (?)

NB: Maaf, ini fan fiction abal! Walau abal, tetap saja dilarang mengkopi dan memalsukan! XD Maaf ya, saya author amatiran! LOL Sekian dan terima kasih! Sama-sama! /gila /dijawab sendiri.

Di mana Alice? ~ Pandora Hearts

Author: @excall_serenade
Genre: FanFiction, Pandora Hearts, Lebay Kumat
NB: Kisah ini menceritakan seorang majikan yang bernama Oz yang terkejut saat melihat kelincinya, Alice berubah menjadi manusia ketika makan makanan yang lezat (?) dan bertemu dengan Gilbert di sebuah toko. Apa yang terjadi di sana? Kita lihat saja! XD

Di sebuah negeri dongeng, hiduplah seorang lelaki bersama dengan kelinci kebanggaannya. Mereka tinggal di sebuah rumah kecil dengan perapian. Saat itu musim salju, sang majikan mengajak jalan-jalan kelinci kesayangannya itu. “Alice! Kau kedinginan?”, tanya sang majikan kepada kelincinya, Alice. Alice hanya menatap dengan tampang melas. Akhirnya sang majikan memutuskan untuk berhenti melanjutkan perjalanan menuju pet shop untuk membeli baju, pakaian dalam wanita, dan beberapa aksesoris untuk Alice.
Mereka pun segera memilih tempat berteduh untuk menghangatkan Alice. Nah, tidak jauh dari tempat mereka berdiri sekarang, ada sebuah toko yang bertuliskan DOUJIN SHOP ~ TEMPAT ANDA BISA MEMBACA ATAU MEMBELI DOUJIN yang membuat majikan Alice penasaran dan akhirnya masuk ke toko tersebut untuk membaca doujinshi (?).
Mereka memasuki toko tersebut, di dalamnya terdapat jejeran komik doujin buku yang tersusun rapi di rak yang style-nya agak mewah sedikit. Ia terus menggendong Alice di dadanya sambil berjalan-jalan melihat isi toko tersebut. Tiba-tiba, “Selamat datang! Bisa saya bantu?”, seorang laki-laki berambut hitam agak keriting dan berbadan besar dengan tampang seramnya itu menghampiri majikan Alice. Majikan Alice pun kaget melihat pemilik toko datang menghampirinya. “Nggak, saya hanya sedang iseng mampir karena banyak doujin di sini, jadi saya kemari.”, jawab majikan Alice. Sang pemilik toko melihat Alice yang kebingungan seperti sedang mencari sesuatu. “Itu kelinci anda, tuan?”, tanya pemilik toko. Sang majikan Alice hanya menganggukkan kepala. “Sepertinya dia kelaparan, saya ambilkan makanan dulu ya!”. Wah, nggak disangka pemilik toko doujin itu baik sekali sampai-sampai Alice diperhatikan selain ia memperhatikan pelanggan! Orang baik!
Beberapa saat kemudian, datanglah sang pemilik toko sambil membawa kue yang kelihatannya sangat enak. “Wow! Terima kasih! Maaf merepotkan!”, kata sang majikan lalu menerima kue tersebut. “Sama-sama! Tidak apa-apa, selain memperhatikan pelanggan, saya juga memperhatikan kelinci anda!”, jawab sang pemilik toko. “Em, ngomong-ngomong, aku belum pernah lihat toko ini sebelumnya, baru dibuka ya?”, tanya sang majikan. “Ya! Ini toko baru! Oh, ya... Perkenalkan, nama saya Gilbert Nightray, penjaga toko doujin di sini. Bolehkah saya tahu nama anda?”.
“Oz Vessalius, dan ini kelinciku, A...”
“PERKENALKAN! NAMAKU ALICE! TERIMA KASIH SUDAH MEMBAWAKAN MAKANAN UNTUKKU!”. Semua terkejut melihat si kelinci berubah menjadi seorang gadis tomboy berambut coklat panjang. “A-A-A-A-ALICE?!”. Melihat Oz, sang majikan kebingungan, Alice pun berhenti memakan kuenya dan segera menjelaskan, “Ah, maaf lho! Aku belum pernah muncul dalam bentuk seperti ini! Hahaha! Oz, Alice-mu ini berubah menjadi manusia jika aku melihat, memakan, dan merasakan makanan yang sangat enak!”, kata Alice. Oz dan Gilbert bingung dengan apa yang dia katakan.
“YA OWOH... KEMBALIKAN ALICE-KU!”
“OOO~ TIDAK BISAAA!”
“JANGAN BERGAYA SEPERTI OM SULE (?) DONG! MANA ALICE-KU!”. Gilbert yang kebingungan melihat Oz dan Alice bertengkar hanya terdiam sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Tapi, pertengkaran mereka semakin menjadi-jadi...
“AKU INI ALICE, SI KELINCI PELIHARAANMU!”
“BUKAN! KAU MANUSIA! ALICE ITU KELINCIKU!”
“MASIH NGGAK PERCAYA?!”
“YES! I CAN’T BELIEVE YOU!”
“NGAJAK BERANTEM YA?!”
“OKE! FINE! AYO!”. Pertengkaran mereka pun berubah jadi musibah. Mereka bertarung di dalam toko milik Gilbert. Toko pun porak poranda, lemari yang awalnya tersusun rapi dengan buku-bukunya, kini hancur berantakan nggak jelas nggak karuan sampai-sampai pengarangnya bingung mau ngomonginnya gimana, soalnya hancur lebur banget deh!
Akhirnya Gilbert melerai Oz dan Alice lalu mengeluarkan mereka dari toko. “KALIAN! MENGHANCURKAN TOKOKU YANG BARU SAJA DIBUKA! KALIAN HARUS GANTI RUGI! KALIAN HARUS BEKERJA DI TOKOKU SELAMANYA!”, teriak Gilbert marah besar dengan Oz dan Alice. Dengan sangat terpaksa mereka berdua bekerja di toko itu sampai sudah menjadi tua bangkai bau tanah cuih cuih (?). Dan beberapa tahun kemudian...
“Aaaaliicee... Dimaanaa kamuuu...???”, tanya Oz dengan suara lirih ala kakek-kakek.
“Iiinii aakuuu, keeek~~ Alicee-muuu~~”, jawab Alice versi nenek-nenek.
“Buukaan! Kaamuu bukan Aaaliicee~~”.
“Ngaajak riibut nih kakeeek...!!”
“Ayyooo~~~”
“WOY! RUSUH LAGI GUE BUNUH BARU TAHU RASA!”, teriak Gilbert yang saat itu sudah menjadi hantu yang masih gentayangan di toko tempat Alice dan Oz bekerja. Apa boleh buat, ajal menjemputnya lebih dulu daripada Alice dan Oz, kini mereka hidup dengan bahagia, damai, dan tentram! (APANYA WOY YANG DAMAI?!).