Welcome to my blog! Let's talk and share about Anime, J-Pop, Game, etc! Don't forget to leave your comment or share my post! Enjoy it ~(^o^~)(~^o^)~

6/01/2011

Ketika Cinta Saling Memperebutkan ~ Angel Beats!

Author : @ichiiserenade
Genre: Shonen Ai, Romantic, Lebay, Fiction, Angel Beats!
NB: Saya akan membuat fanfiction mengenai Naoi dari Angel Beats yang saat itu sedang jatuh cinta dengan seseorang yang bernama Otonashi, tetapi Hinata, temannya sekaligus musuhnya (yang suka menjadi korban hipnotisan Naoi) juga ternyata menyukainya! /WTF Siapakah yang akan dipilih Naoi? Otonashi atau Hinata? Apakah akan menjadi Otonaoi atau Hinaoi? Kita lihat saja! (maaf bagi fans-fans berat naoi di Angel Beat! Jangan marah ya! Ini Cuma fanfiction kok!) ^_^


Teng! Teng! Teng! Suara bel telah berbunyi, seorang lelaki berpakaian hitam-hitam seperti orang mau layat (?) itu keluar dari ruangan tempat biasanya dia nongkrong sambil memesan es teh manis dan bubur ayam yang murah meriah itu (?). Ia berjalan sambil mengunyah permen karet yang ia beli dengan harga 1000 itu (ini soal matematika atau apa ya?). Sudah 5 bulan ia tinggal di tempat itu. Kalian tahu? (bukan, saya tempe) Yang ia tinggali bukanlah sebuah apartemen ataupun semacamnya. Ya, ia tinggal di sebuah sekolah yang berdiri megah.
Saat ia melewati depan sebuah kelas, terbukalah pintu kelas tersebut dan keluarlah seorang laki-laki yang berambut coklat agak merah (iya nggak sih?) itu sambil membawa dua buah kotak makan.
“Naoi!” teriak laki-laki itu.
Naoi segera menghentikan langkahnya dan berpaling menghadap lelaki yang memanggilnya tadi. Tiba-tiba saja dia bengong sampai-sampai wajahnya pun memerah. Lelaki tadi pun menghampiri Naoi sambil tersenyum ke arahnya dan memberi salah satu kotak makan yang ia bawa kepada Naoi.
“Naoi! Kita makan bareng yuk!”
Mendengar suaranya saja, wajah Naoi memerah seperti seorang gadis yang terpesona pada pandangan pertama. Lalu Naoi menerima kotak makan yang diberikan oleh lelaki tadi. Lalu mereka berdua pergi ke atap sekolah untuk menikmati makanan mereka. Sesampainya di atap sekolah, Naoi duduk dengan ekspresi malu-malu sambil membuka kotak makanan dari lelaki tadi. Otonashi melihat Naoi dengan sangat bingung.
“Naoi? Kulihat wajahmu memerah dari tadi, ada apa?”
“Ng... Nggak ada apa-apa!” kata Naoi sambil menggelengkan kepalanya. Suasana saat mereka makan sangat tidak mendukung. Sunyi, tak ada satupun kata yang terlontar dari mulut mereka berdua, hanya suara daun yang sedang menari ditiup angin yang sepoi-sepoi. Hap! Sebuah sosis gurita mendarat di lidah lelaki tersebut. Naoi hanya terdiam dan termenung.
“Naoi, ayo dimakan! Itu buatanku sendiri lho! Khusus buat kamu!” kata laki-laki itu sambil meluncurkan sosis guritanya lagi. Naoi tersadar dari lamunannya, ia segera memakan perbekalan yang dibuat khusus oleh Otonashi sendiri. Hap! Meluncurlah makanan itu di lidah Naoi. Ia terkejut dengan rasa makanan yang ia makan, rasa penuh cinta dan kelezatan yang tak terhingga. “Ini enak sekali Otonashi-san!”
Ya, namanya adalah Otonashi Yuzuru, teman dekat Naoi. Mereka sering makan berdua di atap dan bermain bersama, kadang juga pergi bersama-sama. Mereka kelihatan akrab sekali, sampai-sampai ada sesuatu yang membuat Naoi terpesona dengan sosok Otonashi. Naoi pun memakan perbekalan yang di bawa Otonashi dan habis tanpa menyisakan sedikit pun makanan di dalam kotak perbekalan itu. Melihat cara makan Naoi yang kelihatan rakus itu, Otonashi tertawa kecil. Naoi melihat ke arah Otonashi sambil terus memakan perbekalannya. “Dasar, kau memang suka aneh-aneh ya!” kata Otonashi sambil tersenyum kecil ke arah Naoi. Naoi memandang Otonashi dengan wajahnya yang memerah lagi. ‘Perasaan apa ini...? Barusan.... Ah, jangan-jangan....’
Tiba-tiba bel masuk berbunyi. Segeralah Otonashi mengemasi barangnya lagi. “Maaf ya, Naoi! Aku harus segera ke tempat yang lain, dadah!”
“Tunggu!! Tunggu Otonashi!! Kau...”
BLAM! Naoi terdiam dengan tampang melas. Ia pun segera melupakan hal tadi dan pergi ke ruangannya. Saat ia hendak balik, tiba-tiba...
“MINGGIR WOOOYY!!!!!”
“EEH??!!” Naoi terjatuh karena ditabrak oleh seorang laki-laki berambut biru yang sedang tergesa-gesa. Naoi segera bangun dan memasang tampang marah ke orang yang telah menabraknya. “HEY KAU! KALO LARI LIHAT-LIHAT DONG!!”. Orang tadi bangun sambil mengusap kepalanya yang merasakan sakit, “Ah! Naoi! Kebetulan kamu di sini! Bantu aku boleh?!” tanya laki-laki berambut biru tadi. “Apaan sih?! Aku adalah Tuhan di sini! Jadi aku berhak berbuat sesuatu! Aku menolak! Kau telah merusak penampilanku yang tampan ini!” teriak Naoi kesal. Laki-laki tadi hanya tertawa geli mendengar kata-kata Naoi yang sok-sokan itu. “BWAHAHAHHA?! TUHAN?! NGGAK MUNGKIN! KAMU MANUSIA SAMA SEPERTIKU! BWAHAHHA! KAMU NGI...”. Dengan cepat Naoi mengeluarkan jurus mautnya, hipnotis. Ia menghipnotis laki-laki berambut biru itu karena jengkel. “Dengar baik-baik apa yang kukatakan dan laksanakan! Kau akan menjadi tissue toilet!”
“Nggak mau! Aku nggak mau kau permainkan aku seperti tissue toilet!”
WHAT THE.... Ternyata dia sudah kebal dengan ilmu hipnotis milik Naoi! Naoi segera merapikan penampilannya dan menatap sinis laki-laki berambut biru itu. “Aku tahu, aku tahu, kau suda kebal dengan ilmu hipnotisku, Hinata!” kata Naoi kepada laki-laki tadi. Ya, laki-laki yang ia hipnotis bernama Hinata. Dia adalah musuh bebuyutan Naoi.
“Kalau sudah tahu kenapa kamu menghipnotisku?”
“Err... Itu karena.... Emm.. Umm... Ah, aku harus balik ke kelas!”, “Woy!”. Dengan cepat Hinata memegang tangan Naoi. Kembalilah wajah Naoi memerah sambil melihat Hinata. Wajah Hinata juga memerah dan dia melepaskan tangannya dari tangan Naoi. Naoi berlari meninggalkan Hinata sendirian. ‘Apa ini?! Apa ini???!! Aku... Aku bingung!’, kata Naoi dalam hatinya. Dia berlari ke arah sebuah kelas dan memasuki ruangan itu. Dia bertemu dengan T.K, seorang dancer yang hanya bisa berbahasa inggris (?). “TUHAN, AMPUNILAH DOSAKU, APA SALAHKU SAMPAI-SAMPAI KETEMU SAMA DIA?!”, teriak Naoi sambil menunjuk ke arah T.K yang sedang menari dangdut nggak jelas itu. Ketika itu juga, T.K berjalan sambil menari nggak jelas ke arah Naoi.
“Yo! What’s up, Naoi?! Yoo!!”
“Ah, aku nggak dong sama bahasamu! Kau ngomong apa sih?”
“What? You look soooooo saaadd~~~ Why???”
“.... Elu lama-lama gue bacok juga nih yeh!”
“You can’t kill me brooo~! Because I....”. Lagi-lagi, Naoi berusaha menghipnotis T.K! “DENGER KATA-KATA GUE YEH! ELU GUE HIPNOTIS JADI PENARI DANGDUT!”. Setelah itu, T.K merubah tariannya yang biasanya nge-dance banget jadi... DANGDUT! “DENGAN DEMIKIAN ELU NGGAK BISA NGOMONG ANEH-ANEH LAGI SAMA GUE!”, dengan kasarnya Naoi keluar ruangan dan menuju sebuah lapangan di sekolahan. Dia duduk termenung sambil melihat anak-anak bermain baseball. ‘Ya ampun, aku bingung antara mereka berdua... Otonashi... Hinata... Argh! Siapa yang kupilih?!’, batin Naoi dengan bingungnya. Tiba-tiba, “Lho? Naoi?”. Naoi menghadap ke arah suara tadi, ternyata Otonashi sedang membawa kumpulan bola baseball di kardus yang ia bawa. Wajah Naoi pun kembali memerah, karena malu, ia memalingkan wajahnya dari Otonashi, dan... “N-A-O-I!!!” teriak Hinata sambil memeluk Naoi dengan erat. GYAAA!!! Wajah Naoi tambah memerah. ‘A-a-a-apa ini?! Pelukan dan senyuman! A-a-aku... NGGAK NGGAK NGGAK KUAT! NGGAK NGGAK NGGAK KUAT!’, batin Naoi lalu segera ia lepaskan pelukan Hinata. “Naoi! Naoi! Kamu kenapa?! Nggak mau sama aku lagi ya?!”, tanya Hinata. Sebentar... Kenapa Hinata jadi aneh begini? Padahal tadi biasa aja? Efek hipnotis? Nggak...
“Naoi, maaf tadi aku ninggalin kamu, ada yang mau kau bicarakan?”, Otonashi menghampiri Naoi dan duduk di sebelah Naoi. Merasa nggak mau kalah dari Otonashi, Hinata juga ikut duduk di sebelah Naoi. Kini Naoi bingung, pilih yang mana ya? Otonashi? Hinata? Wajah Naoi yang semakin memerah itu pun tidak bisa menahan lagi. Tiba-tiba Naoi berdiri dan berteriak dengan kencangnya, “A-A-A-AKU SUKA O-OTONASHI!!!!!!”
WHA-WHAT THE HELL?! Otonashi terdiam dan Hinata syok sekali. Naoi akhirnya menyatakan pilihannya! “AKU SUKA OTONASHI! SUKA SEKALI!”, kata Naoi dengan teriakan kencang sekali.
“NAOI KEJAM! NAOI LEBIH PILIH OTONASHI DARIPADA AKU?!”. Sepertinya Hinata nggak terima, karena dia sudah sangat sayang sekali (?) pada Naoi dan berlari meninggalkan Naoi dengan berlari meninggalkan Naoi dan Otonashi. Otonashi kebingungan, apa yang harus ia jawab.
“Mau nggak...?”, tanya Naoi.
“.... Iya deh... Mau...”, jawab Otonashi. Akhirnya lamaran pun diterima dan dia hidup bahagia dengan Otonashi (?). Bagaimana dengan Hinata? Akhirnya Hinata terpesona dengan tarian T.K dan akhirnya jadilah HinaTK (????) /apa ini?! /abal banget nih ffn! /nggak cocok pairingnya woy!
THE END BOLEH~ (?)

NB: Maaf, ini fan fiction abal! Walau abal, tetap saja dilarang mengkopi dan memalsukan! XD Maaf ya, saya author amatiran! LOL Sekian dan terima kasih! Sama-sama! /gila /dijawab sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar