Welcome to my blog! Let's talk and share about Anime, J-Pop, Game, etc! Don't forget to leave your comment or share my post! Enjoy it ~(^o^~)(~^o^)~

1/14/2014

EXTRA EDITION 2014 ~ "Adler"

Yo, minna-san~ Ogenki desu ka?
Okesip, kali ini mau share story buatanku :v Karena tahun baru, aku bikin 2 karakter baru, cewek sama cowok sih, tapi yang ada di cerita ini baru yang cowoknya. Ceweknya kapan-kapan aja ya (?) Namanya adalah... Silahkan dilihat~ douzo!

Seumur hidup, baru sekali ini memiliki teman yang benar-benar bodoh.
Dia hanyalah orang bodoh yang tidak mau kalah dariku.
Orang bodoh yang bersikap sok pintar.
Benar-benar orang bodoh.
Tapi…
Dibalik itu semua, ia bukanlah orang main-main.
Ia berani, menantang apapun yang dihadapinya.
Bagaikan elang yang tak perlu pikir panjang menerkam mangsanya.
“Adler”

“Kali ini panahku tidak akan melesat begitu saja!”
Terdiam melihat temannya yang bodoh itu bersemangat.
“Kau harus lihat aku baik-baik, Sei-chan! Aku akan lulus ujian dan mengejarmu segera!”
Masih terdiam mendengar ucapan temannya yang bodoh itu.
Ia maju membawa busur dan anak panahnya yang sudah ia persiapkan jauh hari. Menghadapi salah satu murid kelas sihir. Dengan gayanya yang sok-sokan ia melangkah maju dengan lebar menempatkan diri di lapangan, mempersiapkan posisi senyaman mungkin untuk melakukan hal-hal gila dengan panahnya.
“Sei-chan! Lihat baik-baik ya! Aku akan menggunakan teknik terbaruku!”
Mungkin orang yang ia panggil Sei-chan akan berkata “bodoh” dari dalam hatinya yang paling dalam. Karena memang anak itu sudah gila, biarkan saja.
Bel tanda ujian dimulai pun berbunyi, seorang yang di sana, si lawan dari kelas sihir memulai mengucapkan mantra-mantranya dengan tegas.
“Aku memanggil cahaya surgawi!”
“Terlalu lamban!”
Dengan cepat si bodoh melesatkan panah-panahnya.
BUM! BUM! BUM!
Ternyata itu panah asap. Langsung saja si bodoh itu maju beberapa langkah dan mengatur posisinya. Ia melakukan salto berkali-kali sambil melesatkan panahnya dengan gesit. Benar-benar gila. Si lawan untungnya menggunakan mantra pelindung. Jika tidak, mungkin dia sudah terkena panah banyak sekali. Karena panah si bodoh selalu tepat. Si bodoh yang satu ini, selalu menggunakan matanya dengan baik, selain itu juga ia mengandalkan kecepatan dan perhitungan, walau terkadang ia sering gagal melakukannya karena tergelincir atau hal-hal sial lainnya.
Kini giliran si lawan yang beraksi dengan mantra-mantra lainnya. Ia terus menyerang dengan brutal si bodoh yang sekarang mulai melangkah mundur, masih dengan salto-saltonya yang menyebalkan itu.
“Roh api memanggil!!”
“Tidak akan kubiarkan! Dark Flare Shoot!”
BUM! BUM! BUM! Karena gerakan lawan terlalu lamban, ia berhasil menyerang lawan. Tapi ya, karena si lawan tidak bodoh, ia masih bisa melanjutkan mantranya dan mengeluarkan bola-bola api. BUM! BUM! BUM! Si bodoh yang hanya bisa salto-salto sambil melesatkan panahnya itu tidak bisa berkutik dan terpental keluar lapangan.
Lagi-lagi ia tidak lulus melawan kelas sihir…
Lamiere Adler, 17 tahun, murid kelas jarak jauh di Akademi Sanctuary di kota Sanctus, ibukota Kerajaan Sanctuary, belum bisa move on dari ujian tingkat 4, entah kenapa bisa berteman dengan murid ranking 1 se-Akademi Sanctuary, Seirryon Lutheim, 17 tahun, murid kelas sihir. Awal pertemuan, huh? Kalian ingin tahu awal pertemuannya? Baiklah, baiklah! Biar kubuat kalian puas dengan awal pertemuan mereka!
Hasil ujian pertama sudah dibagikan dan si bodoh Lamiere mendapatkan dirinya berada di ranking akhir, benar-benar paling akhir. Kesal? Tentu saja ia kesal! Pelampiasan kekesalannya adalah dengan melakukan tidur siang di atap akademi.
Saat itu juga, ia terus kepikiran soal hasil ujiannya yang benar-benar tidak bisa move on dari tingkat 4. Saat itulah ia bertemu dengan si tingkat 1 dan rankingnya pun juga 1 di akademi.
“Apakah aku sebodoh ini? Masa’ iya tingkatku nggak naik-naik?!”
Ia berbicara dengan langit biru yang dipandangnya.
“Kenapa aku nggak bisa melawan kelas sihir sih?! Aaargh…! Merepotkan!”
Mungkin sekarang langit sedang tertawa senang seakan-akan mengejek Lamiere seperti ini: ‘Salahmu menjadi orang bodoh! Hahahaha! Move on dong, move on!’
Tap! Tap!
“….”
Angin bertiup sepoi-sepoi siang itu, benar-benar mendukung untuk tidur.
Rambut hitam panjang Lamiere berkibar perlahan, mata biru lautnya hampir saja terpejam sesaat, benar-benar mendukung untuk tidur. Tapi semua itu buyar ketika ia melihat seorang laki-laki seumuran dengannya mendatanginya. Seseorang yang belum pernah ia lihat sebelumnya, rambut peraknya berkibar perlahan, matanya hijau emerald yang benar-benar memberi kesan wah dan elegan, raut wajahnya yang cuek terlihat jelas.
“Ah, hai. Aku belum pernah bertemu denganmu sebelumnya?”
Lamiere bangkit dari posisi tidurnya. Mata biru lautnya bertemu dengan mata hijau elegan itu. Hening sejenak, saling bertatapan.
“Lamiere Adler, kelas jarak jauh, kamu?”
Orang itu terdiam sejenak.
“Seirryon… Lutheim… Kelas si---”
“EH?! WHAT?! Jadi kamu yang dapat ranking 1 di ujian?! EH, WOW! WOW! KEREN!!”
Apa-apaan dengan gayanya. Yah, mohon dimaklumi, namanya juga si bodoh yang tidak bisa move on, bukan karena setia, tapi karena dia bodoh. Orang yang bernama Seirryon Lutheim itu tidak bisa berkata apa-apa melihat reaksi lebay nan alay anak jaman sekarang. Ia hanya sedikit syok dengan reaksi Lamiere.
“Hahaha! Akhirnya aku bisa bertemu dengan si ranking 1! Mulai saat ini kita berteman ya? Lalu kamu harus mengajariku bagaimana caranya naik tingkat! Habisnya aku dapat ranking paling akhir sih… Aku ingin bisa naik tingkat! Jadi, kamu harus mengajariku, oke?”
Anak ini, bisa dibilang sok mutusi, alias tiba-tiba saja memutuskan sesuatu tanpa adanya persetujuan dari yang bersangkutan. Lagi-lagi Seirryon tidak dapat berkutik. Kali ini syoknya 2x lipat dari yang pertama. Dari ekspresi Seirryon, ia berasa ingin cepat-cepat membunuh Lamiere dan segera melupakan apa yang terjadi hari ini.
“Kumohon, Sei-chan!”            
Syoknya bertambah lagi karena embel-embel ‘chan’ yang Lamiere berikan. Karena tak kuasa lagi menahan syoknya yang makin kesini makin bertambah, ia langsung mengutarakan perasaannya pada Lamiere.
“Untuk apa aku membantu orang bodoh sepertimu? Dasar tidak berguna. Enyahlah.”
JLEB!
Kali ini Lamiere yang syok. Bukan hanya 2x lipat, 1000x lipat tingkat syok yang dideritanya. Memang kalimat itu sangat menusuk. Bayangkan saja ketika kamu meminta bantuan orang lain, lalu orang lain itu menolak dengan berbicara senada dengan Seirryon? Piye perasaanmu?? RENUNGKAAAAN!!
“A-aduh, jangan jahat seperti itu dong, Sei-chan?”
“Jangan panggil aku Sei-chan, bodoh!”
E-etto… Maaf, deh! Maaf! Kumohon bombing aku menuju jalan yang benar!”
“Memangnya aku siapamu? Sudahlah.”
Seirryon berlalu meninggalkan Lamiere yang sudah berlinang air mata ala pola aliran sungai. Mungkin itu sudah lebih dari 1000x lipat baginya.
Selama itu pun, setiap kali Lamiere mengunjungi tempat Seirryon berada. Lamiere pikir Seirryon akan merasa risih karena ia mengganggu hari-harinya terus. Tapi memang benar sih, lama kelamaan dimintai bantuan dengan tangisan pola aliran sungai membuat Seirryon luluh hatinya, cielah… Bisa aja lu!
“Selesai pelajaran, temui aku di atap. Tempat pertama kita bertemu.”
“OKE SIAP! Sei-chan D-A-I-S-U-K-I!!”
“…..!!”
Jadi Seirryon itu susah, dia disukai sama laki-laki…
***
Menjalani latihan rutin, lama kelamaan Lamiere bertambah seterong, eh salah, strong maksudku. Akhirnya ia bisa melaksanakan ujian dengan baik, kini ia mencapai tingkat 3 menuju 2.
Karena waktunya memang lama, musim dingin pun tiba. Saat-saat paling mengasyikkan untuk bermain lempar bola salju, membuat boneka salju, menjilat salju, oh kalau soal menjilat salju, tidak perlu kalian lakukan.
“Uwaah~ Kau keren sekali, Sei-chan! Bisa membantuku sampai ke tahap ini!”
“Setidaknya aku membuatmu naik peringkat. Itu saja.”
“Yup! Peringkat 49, itu sudah lumayan bagiku, terima kasih, lho? Itu sudah membuatku semakin bersemangat!”
“….”
Salju perlahan mulai turun.
“Hei, apakah sekarang kau mau membantuku lagi? Sampai aku bisa mengalahkanmu dan menjadi nomor satu di Sanctus!”
“….”
“Kalau tidak bisa sih, tidak apa-apa! Aku akan lebih berusaha lagi walau tanpa bantuanmu! Tenang saja, aku pasti bisa!”
“….”
“Heh? Kenapa kamu diam sa---“
BRUK!
“EH?!”
Sesuatu terjadi, kini ia melihat Seirryon yang semula berdiri gagah, harus tergeletak tiba-tiba. Itu membuat Lamiere panik.
“Oy! Oy! Sei-chan? Kamu kenapa? OY!!”
Tidak ada jawaban sama sekali. Benar-benar pingsan.
Dengan cepat ia membawa Seirryon ke ruang kesehatan.
“Kamu kenapa sih? Harus pingsan segala!”
***
Wajahnya berubah drastis, yang semula cuek kini benar-benar pucat. Ia terbaring lemah di ruang kesehatan ditemani oleh Lamiere. Terlihat wajah Lamiere masih menunjukkan rasa paniknya. Ia masih bertanya-tanya mengapa tiba-tiba dia pingsan tanpa ada keluhan sebelumnya. Selagi berpikir, tiba-tiba pintu ruang kesehatan terbuka dengan keras. BRAK! Seorang laki-laki berambut pirang bermata biru gelap terlihat terengah-engah di depan pintu. Ia memandang Seirryon yang masih belum sadarkan diri lalu mendatanginya dengan panik luar biasa.
“Kak?! Kak?! Kau bisa dengar suaraku??”
“Anu… Dia pingsan saat berada di atap akademi tadi, dia tadi sedang berbincang denganku, lalu tiba-tiba saja…”
Laki-laki pirang itu melihat Lamiere dengan tajam.
“Kau benar-benar tidak tahu ya…?”
“Eh? Ah? Apa?”
“Sebelumnya, perkenalkan, aku adiknya, Elfraid Lutheim, kelas jarak dekat. Kakakku ini, dari kecil ia tidak tahan dengan cuaca dingin, kalau sekarang sedang bersalju, tidak seharusnya dia berada di luar. Selain itu juga, kakakku memiliki jantung yang lemah…”
Lamiere membuka mulutnya seakan tidak percaya. Kemudian melirik Seirryon yang masih belum sadarkan diri.  Tidak disangka juga, orang paling hebat ini, ternyata…
“Hnn…?”
“Ah, Sei-chan! Kau sudah sadar rupanya! Jangan membuatku panik begini dong!”
“Kak, kamu tidak apa-apa? Kalau tidak kuat, biar aku mengantarmu pulang.”
“…. Maaf merepotkan kalian…”
Seirryon segera bangkit dari tempat tidur.
“Mau kemana, kak? Kakak masih belum pulih! Istirahat saja du---“
“Berisik, aku ada janji dengan bocah itu.”
Menunjuk ke arah Lamiere. Lamiere kebingungan, tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia melihat Seirryon yang masih saja menunjuk dirinya. Wajahnya masih pucat, nafasnya terengah-engah, tubuhnya berkringat dingin, tangan kirinya mengepal di dada, seperti menahan rasa sakit yang ia derita. Dengan tersenyum, Lamiere membatalkan perjanjiannya.
“Sekarang tidak usah dulu, kamu belum sehat betul, aku akan latihan sendiri hari ini. Tenang saja, aku akan berusaha lebih lagi! Cepat sembuh ya, Sei-chan? Oh, ya, El-kun, jaga kakakmu baik-baik! Sampai jumpa~!”
Berlalu sambil melambaikan tangannya.
***
BRUK!
Kini bisa kita lihat… Eh, kalian nggak bisa lihat, ya? Iyasih, ini bukan novel yang ada gambarnya, ataupun cerpen yang ada gambarnya, isinya membosankan ya? Kapan-kapan saja kubuat yang bergambar. OKE! Kembali ke cerita! Sudah dua minggu Seirryon tidak masuk kelas karena penyakitnya itu. Lamiere harus berlatih sendirian di tengah salju yang turun dengan lembutnya.
“AHCHOO---!!”
Gara-gara bersin, panahnya melesat tidak tepat sasaran.
“Sekali lagi…. A… AH… AHCHOO!!”
Tidak tepat sasaran lagi.
“Tidak akan kubiarkan--- AHCHOOOO!!!”
Ini anak agak bodoh juga, sudah tahu bersin ya berhenti dulu kali manahnya, kenapa harus lanjut? Oh, aku lupa. Dia itu bodoh…
Akhirnya, dia berhenti juga. Langsung saja duduk di dekat api unggun yang ia buat. Aku lupa mengatakan sesuatu. Ini bukan di atap akademi, dia sedang di halaman akademi. Duduk menatap kobaran api merah. Sudah dua minggu ini Seirryon tidak hadir, terakhir bertemu pun dia merasa bersalah karena tidak menepati janjinya. Lamiere terdiam sambil memikirkan si ranking 1 itu. Saking gelisahnya, ia memutuskan untuk mengunjungi rumah Seirryon.
***
“Ah, Lamiere-san, ya? Ada perlu apa?”
“Yo, El-kun! Bagaimana kondisi kakakmu tercinta?”
“E-eh… Dia sudah lumayan membaik. Maaf ya tidak bisa mendampingimu latihan?”
“Ooh~ No problem, El-kun! Sekarang aku ingin menemuinya!”
Diantarnya Lamiere menuju kamar Seirryon.
TOK TOK!
“Kak, aku masuk membawa Lamiere ya?”
CKRIEET~ (ceritanya ini suara pintu ya, bodo’ amat deh nggak persis suaranya!)
Dilihatnya sedang membaca sebuah buku. Anak ranking 1 memang berbeda. Sakit masih suka baca buku yang menambah ilmu, penulisnya aja nggak bisa begini, kalau baca ya baca komik, dong! Silahkan injak penulis cerita ini…
“Whoaa~ Anak ranking 1 benar-benar berbeda!”
“…Maaf tidak mendampingimu, bagaimana latihanmu?”
Lamiere mendekat.
“Yaah~ lancar-lancar saja sih, hanya saja sekarang ini aku jadi tukang bersin!”
“Bodoh… Jangan memaksakan dirimu…”
“Heheh… Kau juga, Sei-chan! Jangan memaksakan dirimu untuk membimbingku kalau penyakit mengerikan itu kambuh, bilang saja padaku!”
Seirryon tersenyum kecil. AKHIRNYA SAUDARA-SAUDARA, DIA BISA TERSENYUM! Walaupun hanya senyum imut. Oh, mari, abaikan isi hati penulis barusan.
Orang bodoh ini…
Heh… Kenapa aku ditakdirkan untuk bertemu dengan orang ini…?
Orang bodoh yang bersemangat mengalahkanku?
Heh… Heheh…
Tidak terasa juga, ujian kenaikan tingkat diselenggarakan. Kini Lamiere siap untuk mengikuti ujian. Dengan berbangga diri, ia memasuki lapangan dan menoleh ke arah Seirryon yang menjadi penonton saat itu. Ia tersenyum optimis kepada Seirryon, lalu mempersiapkan busur dan panahnya.
Tidak disangka-sangka, Lamiere berhasil menduduki peringkat 10 besar dalam ujian! Ini berkat berlatih bersama Seirryon. Sudah saatnya dia move on dari tingkat 4!
“Lamiere Adler, tingkat 2, kelas jarak jauh. Lawanmu kali ini adalah…”
TAP… TAP…
“Ini yang kamu tunggu, ‘kan?”
Lamiere tersenyum lebar dan auranya semakin membara. Ia melihat seseorang yang sudah lama ingin ia kalahkan, seseorang yang menjadi teman berlatihnya, seseorang yang lemah tapi sebenarnya kuat, orang nomor satu di Sanctus.
“Yap! Sudah kunantikan sejak lama…”
Bagaikan elang…
Ia bagaikan elang yang siap memburu mangsanya…
Akulah mangsamu yang berikutnya…
Kalahkan aku…
Dengan aura elangmu.
Lamiere Adler!!
“Wahai serigala yang kesepian…”
Ya, dia adalah…
“BERSIAPLAH MENGHADAPIKU, LAMIERE ADLER!!”

Seirryon Lutheim.

Bagaimana? Ini agak ngaco juga sih, campur aduk gitu lol! Maaf kalau ada kesalahan ketik ya~ karakter barunya udah tau siapa kan? Dia kugambarkan sebagai pemanah, ini semua terinspirasi dari Zhu Ran Dynasty Warriors 8 XL. Gara-gara liat dia salto-salto sambil main panah, kepikiran buat bikin chara yang kayak begitu juga. Hohoho~ Sekali-sekali bikin yang pake panah, jangan pedang atau sihir melulu :3
Oke, terima kasih sudah lihat ya~ HAPPY NEW YEAR~!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar