Sayonara, sensei...

Pagi-pagi benar aku datang ke sekolah dengan perasaan gembira. Setelah sampai di depan kelas, salah satu temanku memberi tahu sesuatu yang membuatku syok... Guru seni rupaku, telah meninggal dunia kemarin. Sungguh syok benar aku, dan kenapa harus saat-saat ini Tuhan menjemputnya? Disebarkanlah berita duka mendalam ini, kami, murid seni rupa merasa sangat kehilangan, padahal beliaulah satu-satunya guru seni rupa di sekolah ini.

Pukul 07.00 WIB kami belum melakukan kegiatan belajar mengajar seperti biasanya, digantikan oleh acara do'a bersama. Do'a yang dipimpin oleh guru agama, membuatku menitikkan air mata sedikit demi sedikit. Begitu juga dengan yang lain, merasa kehilangan. Padahal beberapa hari yang lalu, kami masih melihatnya ceria, gembira, tertawa bersama, dan seperti yang biasanya beliau lakukan, curhat masa lalu. Tetapi, kemarin pada pukul 18.00 WIB, dikabarkan beliau terkena stroke. Dan sekitar pukul 20.00 WIB, beliau telah tiada...

Aku masih saja merenung, memikirkan kesalahanku kepada beliau. Maafkan aku, Pak. Maaf kalau selama di dunia ini, saya sering terlambat mengumpulkan gambar, sering tidak mau mendengarkan bapak... Penyesalan memang di akhir, dan itu benar-benar terjadi... Aku menyesal, sungguh menyesal... Apa yang bisa kuperbuat untuk menghapuskannya?

Aku berdoa kepada Tuhan, "Tuhan... Maafkan kesalahanku selama ini dengan beliau, dan hamba-Mu ini memohon kepada-Mu, berikanlah tempat terbaik bagi beliau..."

Selamat Jalan, Bpk. Yudi Prabowo

Semoga arwahnya diterima di sisi-Nya

dan diberikan tempat yang terbaik...

Amin